Jumat, 04 September 2015

Tentang DOTA 2

1. Misteri IceFrog



Fakta paling menarik DOTA 2 justru mengakar pada sang pencipta dan penyempurna – IceFrog yang kini bekerja di bawah bendera Valve. Mengapa? Karena terlepas dari popularitas game yang ia racik, dengan jutaan gamer sebagai basis fans yang cukup fanatik, tidak ada yang pernah tahu siapa sebenarnya sosok IceFrog. Anda bisa melakukan google dan berharap mendapatkan jawaban, namun satu-satunya yang bisa dipastikan dari IceFrog hanyalah bahwa ia memiliki seekor kucing yang lucu. Sementara sisanya? Spekulasi, rumor, dan usaha untuk mengaitkan bukti-bukti. Menariknya lagi? Mereka yang sempat bertemu dengan IceFrog di dunia tidak pernah membuka rahasia identitas aslinya, hingga saat ini pun.  Satu-satunya spekulasi adalah ia adalah “Abdul Ismail”, namun tidak pernah ada bukti konkrit untuk mendukung fakta tersebut. Kerennya lagi, Valve juga mengaplikasikan kebijakan tanpa toleransi untuk menjaga identitas rahasia IceFrog. Berani membocorkannya kepada publik dan ketahuan merupakan orang dalam kantor? Bersiaplah dipecat dan bertarung di meja hijau. IceFrog sendiri mengancam akan berhenti mengeluarkan update DOTA 2 jika identitasnya terbongkar. Wow!
Di atas adalah 10 hal yang mungkin tidak pernah Anda sadari mengakar pada DOTA 2. Ribuan jam permainan pun tidak akan menjamin bahwa Anda familiar soal game ini, baik dari sisi gameplay kompetitif, aktor di belakang, atau sekedar hubungan antar karakter dalam cerita yang tidak pernah mendapatkan banyak perhatian. Namun hal ini justru menjadi sesuatu yang sangat positif dan menjadi argumen rasional mengapa banyak gamer yang teradiksi pada daya tariknya, terutama dari sisi eksplorasi, selalu menemukan sesuatu yang baru, bahkan untuk mereka yang sudah veteran sekalipun. Menjadi sesuatu yang menarik untuk melihat seperti apa DOTA 2 akan terus tumbuh atau justru berakhir di masa depan, apalagi dengan basis fans yang semakin fanatik dan besar. Satu yang pasti, kejutan demi kejutan tampaknya tidak akan usang dengan game yang satu ini.

Bagaimana dengan Anda sendiri – terutama Anda yang mencintai DOTA 2? Fakta menarik apa yang Anda ketahui namun besar kemungkinan, tidak pernah diketahui orang lain? Feel free to comment and expand the list!


2. Empat Hero Terkuat di Semesta DOTA 2




Ini mungkin pertanyaan yang paling memancing rasa penasaran. Dari semua lore / cerita DOTA 2 untuk setiap karakter yang ada (terlepas dari kemampuan mereka selama bertempur), siapa sebenarnya Hero yang paling kuat dan menyeramkan di semesta ini? Ternyata ada di empat di antaranya yang sudah berumur begitu tua, lebih tua dari pertempuran para Ancients. Benar sekali, kita tengah membicarakan Enigma, Chaos Knight, Keeper of the Light, dan IO yang lebih dikenal sebagai “The Four Fundamentals”. Keempatnya merepresentasikan kekuatan yang membentuk kehidupan. Keeper of the Light menciptakan bintang pertama dan membawa cahaya, Chaos Knight menjadi penyeimbang dan menjadi sumber kegelapan dan kekacauan. Sementara Enigma menjadi simbol akhir, dimana ia tidak segan untuk menelan planet dan bintang, serta menciptakan kekuatan masif gravitasi dari sana. Sementara IO merepresentasikan harmoni, sebuah bola cahaya yang memastikan bahwa setiap partikel di semesta terhubung dan bertahan satu sama lain.


3. Semua Salah Razor dan Visage ?



Anda pernah penasaran, mengapa semua hero di DOTA 2 yang tewas selama pertempuran bisa hidup kembali setelah beberapa lama? Spekulasi merebak dan jawaban yang paling rasional mengarah pada tanggung jawab dua sosok hero – Razor dan Visage. Keduanya merupakan penjaga utama sebuah tempat bernama Narrow Maze – sebuah dunia yang di dunia DOTA 2, diposisikan sebagai jembatan antara hidup dan mati. Berbentuk seperti maze berbatu, semua jiwa yang tewas harus melewati Narrow Maze sebelum beralih ke fase selanjutnya. Apa yang terjadi jika dua penjaga utamanya – Razor dan Visage justru ikut bertempur di pertempuran para Ancient? Benar sekali, Narrow Maze kosong tanpa penjaga. Kondisi  seperti inilah yang dicurigai sebagai alasan mengapa hero di DOTA 2 terus bisa hidup, setidaknya hingga sumber kekuatan mereka – Ancient hancur. Menariknya lagi? Ini juga menjelaskan banyak hal soal sistem Respawn. Mengapa waktu Respawn Teechies ketika bom bunuh diri jauh lebih cepat? Sederhana, karena Narrow Maze akan terlihat membingungkan bagi mereka yang “dipaksa” untuk masuk. Sementara mereka yang secara sukarela tewas (sama seperti efek Bloodstone) akan menemukan jalan keluar dengan mudah dan hasilnya, lebih cepat hidup.


4. Viper adalah Peliharaan Pugna?




Di dalam lore resmi DOTA 2, baik biodata Pugna maupun Viper memang tidak pernah menyebut nama satu sama lain. Walaupun demikian, ini bukan berarti bahwa keduanya tidak berhubungan. Baik Pugna maupun Viper terkonfirmasi sebagai salah satu penghuni dunia bernama Nether Reaches. Yang lebih mengejutkan? Respon Pugna setiap kali ia berhadapan dengan Viper di dalam pertandingan. Ia secara jelas menyebut nama Viper sebagai mantan binatang peliharaannya yang tampaknya berhasil lolos dari Nether Reaches, tanpa sepengetahuan Pugna. Sayangnya, di cerita resmi, konfliknya keduanya tidak pernah dideskripsikan oleh Valve secara jelas.


5. Final Fantasy Reference




Di awal eksistensinya, DOTA memang masih “hidup” dari beragam aset yang disuntikkan oleh Blizzard di Warcraft 3. Namun dengan variasi dan kombinasi gerakan yang kompleks untuk setiap heronya, IceFrog tampaknya jelas mengambil banyak referensi dari game RPG populer Jepang – Final Fantasy untuk memenuhi kekosongan di beberapa hero yang ada. Desain dan penampakan Phantom Lancer jelas mengakar pada sosok Kimahri dari Final Fantasy X, lengkap dengan tombak sebagai senjata utama. Sementara kemampuan Devour dari Doom yang mampu memberikan efek skill musuh yang ia makan, juga mengakar pada fungsi Blue Magic dari franchise racikan Square Enix tersebut. Namun referensi paling utama dan kuat tampaknya pantas diarahkan pada Juggernaut dan sang serangan ultimate – Omnislash, yang juga merupakan serangan final dari Cloud Strife – karakter utama Final Fantasy VII dengan efek serangan yang sama.


6. Anti magic = Hilangnya Buff



Rune sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari mekanik DOTA 2. Buff yang muncul di area sungai setiap 2 menit sekali ini memberikan banyak efek positif, dari memberikan damage dua kali lipat, kemampuan menghilang, mengaktifkan dua ekstra ilusi, serta memberikan uang dan exp secara bersamaan. Bagi hero yang mengandalkan item Bottle untuk healing, Rune juga memainkan peran yang krusial karena efeknya yang langsung memenuhi 3 charge untuknya. Namun tahukah Anda, bahwa semua buff sementara Rune bisa hilang begitu efek anti-magic diaplikasikan kepadanya? Sebagai contoh, jika Anda meminum Rune Double Damage dan mengaktifkan BKB , maka Double Damage Anda akan lenyap begitu saja. Namun jika dibalik, jika Anda mengaktifkan BKB terlebih dahulu dan baru double damage, maka efek tersebut akan bertahan. Di sini jugalah, efek Repel dari Omniknight bisa digunakan untuk keuntungan Anda. Melihat hero musuh datang dengan Rune Haste dan mengejar hero Carry tim Anda? Tinggal memberikan efek Repel ke musuh, maka Haste nya akan otomatis menghilang dan carry Anda punya kesempatan lebih besar untuk selamat.


7. Nama Asli Nyx ternyata bukan Nyx!




Di DOTA pertama, ia mungkin lebih dikenal sebagai Nerubian Assassin. Namun permasalahan hak cipta dengan Blizzard tentu membuat Valve tidak bisa mengusung nama yang sama di DOTA 2. Sebagai gantinya, mereka memanggilanya sebagai Nyx Assassin. Dengan nama yang begitu jelas terpampang di layar, tentu menjadi hal yang rasional untuk mengindentifikasi hero berbentuk kumbang dengan kemampuan invisibility ini sebagai “Nyx”. Namun tahukah Anda, bahwa namanya ternyata bukan Nyx! Nyx adalah dewi yang disembah oleh pembunuh bertubuh kumbang ini, dan mereka membunuh atas nama Nyx. Hal ini terbukti dari percakapan di dalam game yang sering muncul dari mulut Nyx Assassin, mengomentari bagaimana aksi dan keberhasilan mereka merupakan wujud berkat dari Nyx. Seperti namanya, Nyx Assassin merupakan pembunuh yang bergerak atas nama Nyx.


8. Death Ward Deny





Sudah berapa sering Anda menggunakan Witch Doctor di pertandingan DOTA 2? Dengan statusnya sebagai salah satu support dengan kemampuan yang fleksibel, untuk ofensif maupun defensif, Witch Doctor adalah alternatif hero tipe Intel yang cukup diminati. Apalagi di tengah pertempuran besar, ia bisa saja melemparkan Death Ward – serangan ultimate mematikannya yang akan langsung menyerang hero terdekat, atau bahkan memantul jika Anda memiliki Aghanim di dalam slot equipment. Namun berapa banyak dari Anda yang tahu bahwa Death Ward ternyata bisa dikendalikan! Benar sekali, adalah kesalahpahaman yang umum bahwa Death Ward bekerja secara otomatis dan memburu hero musuh terdekat. Padahal sebenarnya, Anda bisa melakukan klik kiri pada Death Ward dan memintanya untuk menyerang hero spesifik yang Anda inginkan, termasuk Anda sendiri atau hero teman yang lain jika Anda butuh melakukan deny! Benar sekali, Anda bisa melakukannya! Mind-blown!

9. Alchemist is the Little Guy




Menempati porsi foto karakter di bagian bawah layar, tidak mengherankan jika banyak gamer yang langsung menyimpulkan bahwa salah satu karakter “farmer” paling efektif di DOTA 2 – Alchemist merupakan sosok besar dan bulky yang mereka lihat di depan mata. Sebuah kesalahpahaman yang bisa dimengerti. Padahal sosok Alchemist sebenarnya justru adalah si tokoh kecil yang duduk di atas, dan bukannya si karakter badan besar yang kita kendalikan. Sementara si karakter besar tersebut adalah seorang Ogre, yang bahkan tidak memiliki nama resmi hingga saat ini. Ketika memicu serangan Ultimate – Chemical Rage, sang alchemist memberikan sejenis minuman pada sang Ogre untuk mengubahnya menjadi lebih kuat.


10. Octarine Core Bekerja di Semua spell, Tidak Hanya Tipe Magic!




Patch 6.84 boleh dibilang sebagai gebrakan fantastis di DOTA 2. Mengapa? Karena setelah stagnan untuk waktu yang cukup lama dan lebih berfokus pada balancing beberapa hero di elemen terkecil, 6.84 menawarkan banyak hal baru. Beberapa mungkin mengingatnya sebagai festival “Aghanim Scepter” – item di dalam game yang mampu memperkuat, memodifikasi efek, hingga menambahkan varian serangan spell baru bagi beberapa hero spesifik yang mengenakannya. Namun, IceFrog menambahkan banyak item baru. Salah satu yang cukup “mahal” dan menarik perhatian adalah Octarine Core – yang memiliki efek Lifesteal dari damage yang dikeluarkan spell. Ada kesalahpahaman bahwa OC hanya berlaku untuk jenis spell magic, namun ternyata ia juga berlaku untuk spell physical dan pure di hero manapun. Ini berarti, OC memberikan efek lifesteal juga untuk jenis serangan seperti Glaive dari Luna ataupun Cleave dari Sven. Kerennya lagi? Ketika dipadukan dengan item penyembuh damage physical seperti Helm of Dominator, Mask of Madness, atau Vladmir’s Offering, efeknya akan bekerja bersamaan. Item build OC menjadi relevan, apalagi mengingat efeknya yang mampu mengurangi waktu cooldown spell.
Dikutip dari jagatplay.com

0 komentar:

Posting Komentar